Halaman

Jumat, 12 September 2014

Pulau Takabonerate ,Atlantis Yang Hilang



Oleh : Muhammad Irfhan
Bagi anda yang pernah, apalagi sering berkunjung ke Takabonerate. Tentunya anda akan tahu betul, akan tempat wisata yang berada di Kepulauan Selayar ini. Lalu bagaimana dengan yang belum pernah ke Takabonerate, pastilah tidak akan tahu akan tempat wisata yang satu ini. Karena itu, penulis mencoba untuk mendeskripsikan pesona keindahan pulau takabonerate dalam frame Takabonerate island, atlantis yang hilang.
Di balik pro kontra terhadap atlantis yang hilang saya mencoba untuk menguraikan bahwa keindahan Takabonerate dilihat dari asal-usul terbentuknya yaitu berasal dari gunung berapi yang meletus dan sisa-sisanya terendam sekitar 2.000 meter di bawah permukaan laut. Terbentuklah terumbu karang. Selanjutnya aneka tanaman laut mulai tumbuh disana. Sampai-sampai ada satu bagian yang lapang mirip sabana di daratan bedanya adalah bahwa ini tumbuh di laut.Hal inilah yang menjadi alasan bagi saya untuk menyangkut pautkan antara Atlantis yang hilang dengan pesona keindahan wisata bahari yang berada pada takabonerate sendiri mengingat dalam bukunya plato menjelaskan bahwa atlantis merupakan peradaban maju yang tenggelam ditengah samudra dalam waktu sehari semalam . Atlantis muncul dalam dialog Plato, Timaeus dan Critias, yang ditulis sekitar tahun 330 Sebelum Masehi. Berangkat dari tulisan Plato, lokasi Atlantis telah digambarkan: laut yang bisa dilayari saat itu, di depan mulut "pilar-pilar Herkules", terdapat pulau yang lebih luas dari Libya dan Asia disatukan.







Diatas adalah perbandingan gambar antara Atlantis dan Takabonerate,Terlepas dari itu semua saya sebagai putra sulawesi selatan sangat bangga untuk mempromosikan Takabonerate adalah tempat wisata yang sangat patut untuk dikunjungi.Seperti apa Takabonerate sehingga bukan hanya turis lokal yang banyak mengunjungi akan tetapi wisatawan luar negeri pun lebih tertarik untuk ke takabonerate.
Takabonerate terdiri atas tiga penggalan suku kata yaitu taka yang artinya karang, bone artinya pasir dan rate artinya diatas, Jadi dapat disimpulkan bahwa Takabonerate hamparan karang yang berada diatas pasir.  Takabonerate merupakan  Taman Laut Nasional yang terletak di Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan. Jarak saya dari Benteng, ibu kota Kabupaten Kepulauan Selayar adalah 25 kilometer. Sementara kalau dari Kota Makassar sekitar 300 kilometer yang merupakan wisata bahari andalan provinsi Sulawesi selatan yang tidak kalah menariknya dengan bunaken yang berada di manado.Takabonerate berupa atol seluas 220.000 hektar yang terdiri atas pulau-pulau karang dan rataan terumbu yang begitu luas tersebar hingga 500 kilometer persegi, Takabonerate tidak hanya menyimpan potensi wisata sebagai atoll terbesar  ketiga di dunia .Kumpulan pulau dan karang yang menciptakan eksttistika keindahan serta kekayaan biota laut yang berada di dalamnya .Disini pula tinggal kelompok suku bajo yang  terkenal sebagai pelaut ulung dari Sulawesi Selatan. Topografi kawasan sangat unik dan menarik, dimana atol yang terdiri dari gugusan pulau-pulau gosong karang dan rataan terumbu yang luas dan tenggelam, membentuk pulau-pulau dengan jumlah yang cukup banyak. Diantara pulau-pulau gosong karang, terdapat selat-selat sempit yang dalam dan terjal. Sedangkan pada bagian permukaan rataan terumbu, banyak terdapat kolam-kolam kecil yang dalam dan dikelilingi oleh terumbu karang. Pada saat air surut terendah, terlihat dengan jelas daratan kering dan diselingi genangan air yang membentuk kolam-kolam kecil.Seperti inilah gambaran atlantis yang hilang merupakan tempat hidup bagi ikan-ikan yang berada di Takabonerate , Jika diibaratkan kerajaan maka terumbu karang merupakan benteng tempat tinggalnya para biota tanaman laut ini jika melihat dari perbandingan gambar sekilas ada persamaan pola diantara keduanya apakah atlantis itu berada di Sulawesi Selatan ? . 

Merujuk pada data yang dihimpun Departemen Kehutanan, Takabonerate memiliki 244 jenis moluska, di antaranya lola (Trochus niloticus), triton (Charonia tritonis), batulaga (Turbo spp.), dan nautilus berongga (Nautilus pompillius). Di salah satu titik, teman-teman bahkan bisa menjumpai begitu banyak nudibranch alias siput telanjangsampai-sampai disebut Nudibranch Village atau Kampung Nudi. Saya kira, air hangat dengan temperatur 28°C – 32°C adalah salah satu penyebab betahnya mereka beranak-pinak di situ. Selain tentu juga karena ketersediaan makanan dan tempat tinggal yang disajikan oleh sekitar 261 jenis terumbu karang dari 17 famili, di antaranya Acropora palifera, Pavona clavus, Fungia concinna, dan sebagainya. Mayoritas mereka berkolaborasi membentuk terumbu karang atol (barrier reef) dan terumbu tepi (fringing reef). Dan, di sinilah 295 jenis ikan karang aneka warna juga turut menyandarkan hidup dan bertumbuh dengan riang. Dengan visibiltas berkisar 80 – 100 persen, eagle ray, manta ray, hingga hiu pun bisa dijumpai berlenggak-lenggok di depan mata, Takabonerate juga merupakan rumah bagi biota penyu. Ada sekitar empat jenis penyu yang bisa ditemukan di kantong-kantong air, meliputi: Penyu Sisik (Eretmochelys imbricata), Penyu Lekang (Lepidochelys olivacea), Penyu Tempayan (Caretta caretta) dan Penyu Hijau (Chelonia mydas). Kekayaaan hayati laut  membuat Pemerintah Kabupaten Kepulauan menjaga Takabonerate hingga pertumbuhan terumbu karang mencapai rata-rata 41 persen. Bagaimanapun juga, Takabonerate sedang disiapkan jadi destinasi wisata internasional. Biar tak hanya lokal yang bisa menikmati, tapi juga turis mancanegara. Waktu yang paling tepat untuk berkunjung adalah pada bulan April – Juni atau Oktober – Desember tiap tahunnya. Apabila ingin menyaksikan atraksi wisata yang sesungguhnya di Kabupaten Selayar khususnya Takabonerate maka saya menyarankan teman-teman berkunjung pada bulan Oktober - Desember untuk ikut dalam even Takabonerate Island  Ekspedition. 

 



Kawasan sangat unik dan langka. Di situ ada atol, yang terdiri dan gugusan pulau-pulau gosong karang dan rataan terumbu yang luas. Di antara pulau-pulau gosong karang, terdapat selat-selat sempit yang dalam. Sedangkan pada bagian permukaan rataan terumbu, banyak terdapat kolam kecil yang dalam dan dikelilingi oleh terumbu karang. Pada saat air surut terendah, terlihat dengan jelas daratan kering dan diselingi genangan air yang membentuk kolam-kolam kecil.Jika anda belum melihat aquarium dalam skala besar maka takabonera telah yang merupakan tempat wisata yang sangat sayang jika dilewatkan keindahan di daratan mungkin sangat umum untuk kita jumpai berbeda halnya dengan keindahan di bawah laut yang merupakan sensasi tersendiri bagi setiap penikmat ekstetika bawah laut yang memompa adrenalin untuk selalu dapat menyelam lebih dalam. Dan rasa haus akan keindahan bawah laut sulawesi selatan terbayar lunas dengan adanya Pulau Takabonerate Datang ke Takabonerate berarti menyiapkan diri untuk wisata bahari yang menantang. Selain atol, di taman nasional terdapat 21 gugusan pulau yang tujuh di antaranya berpenghuni. Untuk menjelajahinya, satu-satunya pilihan tentu kapal kayu bermesin.
Salah satu tujuan di Takabonerate tentulah Pulau Tinabo Besar, suguhan wisata utama di kawasan ini. Dari kejauhan, dermaga kayu, deretan pulau kelapa, dan pasir putih selembut terigu seakan melambai-lambai untuk segera dihampiri. Air jernih dan karang lunak bisa kita nikmati dengan mata telanjang. Tak heran Piotr Kordas pun tergoda langsung menjajal snorkeling di tempat ini. Dibandingkan dengan pulau lainnya, baru Pulau Tinabo besar yang sudah dilengkapi penginapan dan pos pemantauan yang dikelola Balai Taman Nasional Takabonerate. Bertolak dari sini, pengunjung bisa menuju ke-22 titik penyelaman untuk mengeksplorasi panorama bawah laut, termasuk melihat ikan hiu (Sphyrna spp) hingga kerapu dari jarak dekat.


Berbagai kegiatan juga disiapkan untuk mengisi waktu, seperti menanam pohon ketapang dan transplantasi karang. Keindahan pulau ini bahkan bisa dinikmati dengan berjalan menyusuri pantai seluas lima hektar ini.Tinabo Besar adalah pilihan jika ingin menenggelamkan diri dalam kedamaian pulau. Pengunjung bisa mengambil paket wisata yang ditawarkan Balai TN Takabonerate dengan tarif Rp 800.000-Rp 1 juta per hari. Ini sudah termasuk biaya transportasi dari Benteng ke Tinabo, akomodasi, konsumsi, dan pengantaran ke titik penyelaman. Beberapa agen wisata yang dikelola pengusaha asing pun menawarkan paket serupa, tetapi tentu dalam kurs dollar AS.
Jika menginginkan liburan yang berkesan, tinggallah di rumah penduduk untuk menyelami keseharian suku Bugis dan Bajoe yang menetap di pulau. Beberapa pulau yang umumnya dikunjungi turis ialah Pulau Jinato dan Pulau Rajuni. Pulau Jinato dihuni 1.327 penduduk yang mayoritas berprofesi sebagai nelayan. Tempat ini pula yang menjadi tuan rumah Festival Takabonerate. Penduduk menerima tamu yang datang untuk menginap di rumah mereka. Pada waktu senggang, Anda bisa bercengkerama dengan penduduk yang dengan senang hati akan menyuguhkan kopi atau teh.
Bila anda hendak berkunjung atau berwisata ke Taman Nasional Takabonerate, ada 2 metode tempuh atau pilihan transportasi. Pertama adalah perjalanan darat, dan yang kedua adalah perjalanan udara. Namun dari kedua pilihan transportasi tersebut, keduanya pasti lewat laut juga. Hanya saja memang ada kelebihannya masing-masing. Sebagai titik acuan awal, kedua metode transportasi tersebut mengambil start point dari Kota Makassar, Ibu Kota Provinsi Sulawesi Selatan.
1. Perjalanan Darat
Dari Kota Makassar, kita menuju ke arah tenggara yaitu Tanjung Bira, lalu meneruskan perjalanan laut dengan kapal ferry menuju Pulau selayar. Dari pulau Selayar, kita lanjutkan dengan angkutan perahu menuju Taman Nasional Takabonerate.
Total waktu tempuh dari kota Makassar sampai ke Takabonerate dengan cara perjalanan ini adalah sekitar 7-8 jam. Namun jangan khawatir, lewat perjalanan darat kita bisa singgah di Tanah Beru. Tempat ini adalah tempat awal dari lahirnya kapal atau perahu layar phinisi yang namanya telah mendunia. Di Tanah Beru, kita dapat menyaksikan langsung proses pembuatan kapal Phinisi tersebut. Mengg-gunakan bis dari Makassar ke Bulukumba (153 km) dengan waktu tempuh lima jam, kemudian ke pelabuhan Pamatata Selayar dengan ferry sekitar dua jam, yang dilanjutkan ke Benteng sekitar 1,5 jam. Dari Benteng ke pulau terdekat yaitu Rajuni Kecil menggunakan kapal kayu sekitar lima jam.
2. Perjalanan Udara
Dari Bandara Sultan Hasannudin, Kota Makassar, kita terbang menggunakan pesawat menuju bandara perintis Arupala di Pulau Selayar selama kurang lebih 30 menit. Dari Pulau selayar, lalu kita gunakan angkutan perahu menuju Takabonerate. Perjalanan lewat udara jauh lebih menghemat waktu.
Ketika singgah di Pulau Selayar, sebelum melanjutkan perjalanan ke Taman Nasional Takabonerate, kita terlebih dahulu melakukan registrasi administrasi di kantor registrasi di Kota Benteng, ibukota kabupaten Kep.Selayar. Setelah itu baru kita bisa melanjutkan perjalanan dengan angkutan perahu. Dari Pulau Selayar, kita dapat melanjutkan perjalanan melalui Pelabuhan Benteng, yang ada di sebelah barat, atau dari Pelabuhan Pattumbukang, yang ada di sebelah Timur Pulau Selayar.
Untuk Mencapai kawasan Taman Nasional Takabonerate dari Benteng, ada 2 jalur yaitu:
Jalur Interpretasi Benteng – Tinabo
Perjalanan menuju Pulau Tinabo diawali dengan perjalanan darat dari Benteng ke Pelabuhan Pattumbukan menggunakan mobil sewaan dengan lama perjalanan 1,5 jam. Setelah itu, perjalanan laut menuju Pulau Tinabo dapat dilakukan menggunakan kapal kayu jolloro dengan waktu tempuh sekitar 4 – 5 jam atau menggunakan kapal cepat (speed boat) dengan waktu tempuh sekitar 1,5 – 2 jam.
Pada jalur ini, para wisatawan dapat menikmati wisata alam yang terdapat di Pulau Tinabo khususnya para penyelam disuguhkan spot-spot penyelaman di Pulau Tinabo, Latondu sedangkan  wisata budaya dapat dilakukan di Pulau Tarupa, Pulau Rajuni, dan Pulau Latondu.
Jalur Interpretasi Benteng – Jinato
Perjalanan menuju Pulau Jinato diawali dengan perjalanan darat dari Benteng ke Pelabuhan Pattumbukan menggunakan mobil sewaan dengan lama perjalanan 1,5 jam. Setelah itu, perjalanan laut menuju Pulau Jinato dapat dilakukan menggunakan kapal kayu jolloro dengan waktu tempuh sekitar 6 – 7 jam atau menggunakan kapal cepat (speed boat) dengan waktu tempuh sekitar 2 – 2,5 jam.
Pada jalur ini, para wisatawan dapat menikmati panorama alam yang terdapat di Pulau Jinato, Pulau Lantigiang khususnya para penyelam disuguhkan spot-spot penyelaman di Pulau Jinato sedangkan wisata budaya dapat dilakukan di Pulau Jinato, Pulau Pasitallu Timur, dan Pulau Pasitallu Tengah.

Hal yang sangat tidak boleh dibawah pulang adalah foto-foto tentunya dengan pantai yang memiliki banyak gua ini selanjutnya adalah membeli oleh-oleh khas Selayar, seperti emping melinjo, keripik melinjo dan jeruk selayar yang terkenal manis, dan perahu phinisi.Kalaupun belum sempat untuk membeli di selayar di Ibukota provinsi pun banyak di jual di sekitaran Benteng Rotterdam.
Salam bahari.....





Key Word :
Takabonerate, Kabupaten Selayar,Pulau Terindah,Menikmati Keindahan Pulau Takabonerate,Taman Nasional,Atlantis yang hilang,Indonesia,Takabonerate surga di bawah laut,Takabonerate island,Taman Laut Nasional,Terumbu karang,Atoll. Memiliki bentuk atoll yang unik,Pulau terindah sulawesi selatan,Taman Nasional
Takabonerate, Kabupaten Selayar,Pulau Terindah,Menikmati Keindahan Pulau Takabonerate,Taman Nasional,Atlantis yang hilang,Indonesia,Takabonerate surga di bawah laut,Takabonerate island,Taman Laut Nasional,Terumbu karang,Atoll. Memiliki bentuk atoll yang unik,Pulau terindah sulawesi selatan,Taman Nasional Laut
Takabonerate, Kabupaten Selayar,Pulau Terindah,Menikmati Keindahan Pulau Takabonerate,Taman Nasional,Atlantis yang hilang,Indonesia,Takabonerate surga di bawah laut,Takabonerate island,Taman Laut Nasional,Terumbu karang,Atoll. Memiliki bentuk atoll yang unik,Pulau terindah sulawesi selatan,Taman Nasional,Wisata Menarik

Takabonerate, Kabupaten Selayar,Pulau Terindah,Menikmati Keindahan Pulau Takabonerate,Taman Nasional,Atlantis yang hilang,Indonesia,Takabonerate surga di bawah laut,Takabonerate island,Taman Laut Nasional,Terumbu karang,Atoll. Memiliki bentuk atoll yang unik,Pulau terindah sulawesi selatan,Taman Nasional,Wisata Menarik


5 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. widih .. keren tapi panjang banget jadi males bacanya

    BalasHapus
  3. Wah, jadi makin bangga pada Indonesia. Ya, terlepas dari teori atlantis itu, tempat ini merupakan surga bagi para penikmat keindahan alam. Semoga kelak aku dapat mengunjunginya.

    BalasHapus
  4. Betulkh ada hiu di sana?
    Kalau yang saya dengar dari dosen di kelas, hiu hanya terdapat di bagian plg ujung afrika.
    Terus yg suku bajo, kalau info yg saya dapat suku bajo terdapat di gorontalo
    Mohon dikoreksi kalau info saya salah nah!

    BalasHapus
  5. Salah satu sisi keindahan alam Indonesia yang patut disyukuri. Jika diibaratkan bagai samudra atlantis, maka layak didukung untuk menuju kemajuan bukan pada ketenggelaman seperti sejarah atlantis di atas. Sangat rekomendasi bagi tarveller yang menyukai panorama keindahan syurga bawah laut, walau belum pernah berkunjung kesana. Dan ini akan jadi list daftar tujuan destinasi wisata, semoga kelak dapat terwujud.

    BalasHapus